Senin, 12 Desember 2011

Kisah Masuk Islamnya Khalid Bin Walid (Panglima Perang Tangguh)


Dahulu sebelum masuk Islam Nama Khalid bin Walid sangat termashur sebagai panglima Tentara Kaum Kafir Quraisy yang tak terkalahkan. Baju kebesarannya berkancingkan emas dan mahkota dikepalanya bertahtahkan berlian. Begitu gagah dan perkasanya Khalid baik di Medan perang maupun  ahli dalam menyusun strategi perang.  Pada waktu Perang UHUD melawan tentara Muslimin pimpinan Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam banyak  Suhada yang Syahid terbunuh ditangan Khalid bin Walid dengan dengan  suara lantang di atas perbukitan  Khalid bin Walid berkata ”Hai Muhammad kami sudah menang, kamu telah kalah dalam peperangan ini…. lihatlah pamanmu Hamzah yang tewas tercabik cabik tubuhnya dan lihatlah pasukanmu yang telah porak poranda”. Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam menjawab “Tidak aku yang menang dan engkau yang kalah Khalid… mereka yang gugur adalah Syahid, sebenarnya mereka tidak mati wahai Khalid mereka hidup disisi Allah subhanahu wa ta’ala penuh dengan kemuliaan dan kenikmatan, mereka telah berhasil pindah alam dari dunia menuju akherat menuju surga Allah karena membela Agama Allah gugur sebagai syuhada akan tetapi matinya tentaramu, matinya sebagai Kafir dan dimasukkan ke Neraka Jahannam. Setelah itu Khalid memerintahkan pasukannya untuk kembali, sejak itu Khalid termenung terngiang selalu akan kata-kata  Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wa sallam dan penasaran akan sosok Muhammad shalallahu’alaihi wa sallam. Maka Khalid mengutus mata-mata ( intel ) untuk memantau dan mengamati aktivitas Muhammad shalallahu’alaihi wa sallam setelah perang Uhud tersebut. Setelah cukup lama memata-matai Rasulullah akhirnya utusan Khalid bin Walid melaporkan hasil pengamatan tersebut, kata utusan tersebut ”Aku mendengar semangat juang yang dikemukakan Muhammad kepada para pasukannya, Muhammad  mengatakan ”Aku heran kepada seorang panglima Khalid bin Walid yang gagah perkasa dan cerdas, tapi kenapa dia tidak paham dengan AGAMA ALLAH  yang aku bawa, sekiranya Khalid bin Walid tahu dan paham dengan Agama yang aku bawa, dia akan berjuang bersamaku (Muhammad ), Khalid akan aku jadikan juru rundingku yang duduk bersanding di sampingku”. Kata-kata mutiara tersebut disampaikan mata-mata Khalid bin Walid di Mekkah kepada panglimanya.
Mendengar laporan Intel tersebut semakin membuat Risau Khalid bin Walid hingga akhirnya Khalid memutuskan untuk bertemu Muhammad dengan menyamar dan menggunakan Topeng menutup wajahnya hingga tidak dikenali oleh siapapapun. Khalid berangkat seorang diri dengan menunggang kuda dan menggunakan baju kebesarnnya yang berhias emas serta mahkota bertahta berlian namun wajahnya ditutupi Topeng. Di tengah perjalanan Khalid bertemu dengan Bilal yang sedang bedakwah kepada para petani. Dengan diam-diam Khalid mendengarkan dan menyimak apa yang di sampaikan oleh Bilal yang membacakan surat Al Hujarat ( Qs 49:13 ) yang artinya ”Hai manusia kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling mengenal dengan baik. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa karena sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha Mengenal”
Khalid terperanga bagaimana mungkin Bilal yang kuketahui sebagai budak hitam dan buta huruf bisa berbicara seindah dan sehebat itu  tentu itu benar perkataan dan Firman Allah. Namun gerak gerik mencurigakan Khalid bin Walid di etahui Sayyidina Ali bin Abi Thalib, dengan lantang Ali berkata ”Hai penunggang kuda bukalah topengmu agar aku bisa mengenalimu, bila niatmu baik aku akan layani dengan baik dan bila niatmu buruk aku akan layani pula dengan buruk” kata Ali bin Abi T halib.
Setelah itu dibukalah Topeng tampaklah wajah  Khalid bin Walid seorang Panglima besar kaum Kafir Quraisy yang berjaya diperang UHUD  dengan tatapan mata yang penuh karismatik Khalid berkata ”Aku kemari punya niat baik untuk bertemu Muhammad dan menyatakan diriku masuk Islam” Kata Khalid bin Walid. Wajah Ali yang sempat tegang berubah menjadi berseri-seri ”Tunggulah kau di sini Khalid, saya akan sampaikan berita gembira ini kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam” kata Ali bin Abi Thalib. Bergegas Ali menemui Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam dan menyampaikan maksud kedatangan Khalid bin Walid sang panglima perang. Mendengar berita yang disampaikan Ali, wajah Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam berseri seri lalu mengambil sorban hijau miliknya lalu dibentangkan di tanah sebagai tanda penghormatan kepada Khalid bin Walid  yang akan datang menemuinya. Lalu Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam menyuruh Ali menjemput  Khalid untuk menemuinya. Begitu Khalid datang Rasulullah langsung memeluknya. ”Ya Rasulullah Islam saya” kata Khalid bin Walid. Lalu Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam mengajarkan kalimat Syahadat kepada Khalid maka Khalid bin Walid telah memeluk agama Islam.
Begitu selesai membaca Syahadat Khalid bin Walid menanggalkan Mahkotanya yang bertahtahkan intan diserahkan kepada Rasulullah, begitu pula dengan bajunya yang berkancingkan emas diserahkan juga kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam. Namun begitu ketika Khalid bin Walid akan mencopot pedangnya dan menyerahkannya kepada Rasulullah, Baginda Rasulullah melarangnya ”Jangan kau lepaskan pedang itu Khalid, karena dengan pedang itu nanti kamu akan berjuang membela agama Allah bersamaku” Kata Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam, dan Nabi memberi gelar pedang tersebut dengan nama “Syaifulloh yang artinya “pedang Allah yang terhunus”. Setelah bergabungnya Khalid bin Walid ke dalam Islam, bertambah kuatlah pasukan Muslim hingga bisa menaklukan kota Mekkah dan Pasukan Kafir Quraisy secara drastis melemah bagaikan ayam kehilangan induknya.
Sumber :Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar